TRI HITA KARANA DAN PRINSIP HARMONI DALAM BANGUNAN TRADISIONAL BALI
Abstract
Perumahan Tradisional Bali sudah menjadi suatu ikon bagi pariwisata Bali. Rumah Tradisional Bali merupakan perwujudan dari pengaturan tingkah laku yang berlandaskan agama Hindu yang merupakan perwujudan budaya, adat istiadat dan agama. Karakter perumahan tradisional Bali sangat ditentukan oleh norma-norma agama Hindu, adat istiadat serta rasa seni tersendiri. Tri Hita Karana sebagai landasan filosofi pembangunan dan pemanfaatan ruang di Provinsi Bali seperti yang termuat dalam Peraturan Daerah tentang RTRW Propinsi Bali Nomor 3 Tahun 2005 memberi isyarat kepada seluruh komponen masyarakat Bali untuk menggunakan falsafah Tri Hita Karana sebagai parameter dalam setiap beraktivitas dan pembangunan. Maka dari itu, setiap bangunan akan memberikan Quality of Life yang berbeda. Quality of Life (QOL) adalah kualitas hidup yang merupakam salah satu standar kenyamanan penghuni rumah yang berhubungan dengan penilaian kenyamanan lingkungan. Setiap manusia akan berusaha untuk membuat suasana lingkungan rumah yang terasa nyaman.
References
Frontszak, M..; Andersen,R.V., 2012, Questionnaire survey on factors influencing comfort with indoor environmental quality in Danish housing, Building and Environmental,
Parwata, I.W. 2011. "Rumah Tinggal Bali dari Aspek Budaya dan Antropometri." Mudra, Jurnal Seni dan Budaya 26. Turner,J.F.C., 1972, dalam bukunya Freedom To Build , Coller Mac Millan, New York.