POLA INTERAKSI UMAT HINDU–NASRANI

Studi Kerukunan Beragama di Desa Dalung

  • I.G.A Artatik UNIVERSITAS HINDU INDONESIA DENPASAR
Keywords: Interaksi,, Umat Hindu,, Umat Nasrani,, Kerukunan Beragama

Abstract

Pesatnya perkembangan industri pariwisata membawa dampak heterogenitas kultural yang bercampur baur menjadi satu. Hal ini memberikan corak tersendiri bagi kultur masyarakat Bali yang berbasiskan spirit dan nilai–nilai agama Hindu. Serta memiliki paradigma yang selama ini melekat pada orang Bali, bahwa orang Bali adalah orang yang sangat terbuka, toleran, dan ramah terhadap keberadaan suku, bangsa ataupun agama lain. Namun kontak atau interaksi dengan asyarakat pendatang tentu saja akan memberikan suatu pengaruh, baik secara disengaja maupun tidak disengaja bagi kedua belah pihak yang berinteraksi tersebut, seperti halnya yang terjadi di desa Dalung. Dimana interaksi dengan agama Nasrani baik paham Katolik dan paham Protestan (Kristen) telah terjadi sejak tahun 1936, ditandai dengan didirikannya Gereja pertama di Bali yang bertempat di Desa Adat Tuka, Desa Dalung. Beberapa masyarakat desa Dalung beralih agama (konversi agama) dari Hindu ke Katolik dan Protestan. Namun dewasa ini ada juga yang kembali lagi ke agama asal yaitu agama Hindu. Sebagai sebuah masyarakat yang terdiri atas dua komunitas, yaitu Nasrani dan Hindu sangat disadari kemungkinan terjadinya konflik sebab secara ideologi kedua keyakinan ini memang berbeda. Namun dalam perjalanan sejarahnya belum pernah terjadi konflik yang sangat berarti. Walaupun muncul konflik biasanya diselesaikan oleh kedua belah pihak dengan cara musyawarah dan kekeluargaan.

References

Artadi, I Ketut. 2003. Hukum Adat dengan Aneka Masalahnya. Denpasar : Pustaka Bali Post

Armini, I Gusti Ayu. 2004. Profil Kerukunan Umat beragama Di Dusun Angantiga Desa Petang Kabupaten badung. Denpasar: Jurnal penelitian Sejarah dan nilai Tradisional

Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (edisi revisi). Jakarta: Reneka Cipta

Astiti, Tjok Istri Putra.dkk. 2011. Implementasi Tri Hita Karana dalam Awig – Awig Desa Pakraman di bali. Denpasar: Udayana Universitas Press

Aryadharma, Surphi, 2011, Membedah Kasus Konversi Agama di bali. Denpasar: Paramita

Darma Putra, I Nyoman (ed). 2004. bali Menuju Jagaditha Aneka Perspektif. Denpasar: Pustaka Bali

Dharmayudha, I Made Suasthawa. 2001. Desa Adat Kesatuan Masyarakat Hukum Adat di Propinsi bali. Denpasar: PT Upada Sastra.

Gelgel, I Putu. 2006. Hukum Hindu Ruang lingkup dan Sumber-sumbernya, Denpasar: Widya Dharma.

Griya, I Wayan. 2000. Transformasi Kebudayaan bali Memasuki Abad

XXI. Denpasar: Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.

Hamilton, Peter ( ed). 1998. Talcott Parsons Pemikirannya. Yogyakarta: PT Tiara Kencana.

Imam Tholkhah. 2001. Mewaspadai dan Mencegah Konflik Antar Umat beragama. Jakarta: Departemen Agama RI

Koentjaraningrat. 2002. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djembatan.

Liliweri, Alo. 2005. Prasangka dan Konflik, Komunikasi lintas budaya Masyarakat Multikultur.Yogyakarta: PT. LKIS Pelangi Aksara.

Margaret,M. Poloma. 2003. Sosiologi Kontemporer. Terjemahan oleh Yosogama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Martha, I Wayan dan I Putu Sastra Wibawa. 2015. Implikasi Yuridis Rekonversi Agama. Denpasar: Universitas Hindu Indonesia

Mulkhan, Abdul Manir. 2005. Dilema Manusia dengan Diri Tuhan, dalam Pluralisme, Konflik dan Pendidikan Agama di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mulyana Deddy, 2003. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pitana, I Gede dan Ni Putu Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata.Yogyakarta: Andi

Pruitt,Dean G dan Jeffrey Z. Rubin. 2004. Teori Konflik Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Pusat Kerukunan Umat Beragama. 2007. Manajemen Konflik Umat Beragama. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.

Ratna, Kutha. 2005. Sastra dan Cultural Studies Representasi Fiksi dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ritzer George. 2003. Teori Sosial Postmodern, Terjemahan Muhamad Taufik. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Satjipto Rahardjo. 2006. Membedah Hukum Progresif. Jakarta: Penerbit Buku Kompas

Sedhawa, Ida Bagus (ed). 2005. Membangkitkan Jati diri Masyarakat bali. Denpasar: Pemerintah Provinsi Bali.

Sirtha, I Nyoman. 2008. Aspek Hukum Dalam Konflik Adat di Bali. Denpasar: Pemerintah Propinsi Bali.

Supartha, I Wayan. 2007. Talenta bali Menuju Otonomi Khusus. Denpasar: Pansus Otsus DPRD Propinsi Bali.

Triguna, I B Gde Yudha. 1996. Materi Pokok Sosiologi Hindu. Jakarta: Dirjen Bimbingan Masyarakat Hindu dan Budha.

----------------- 2000. Teori Tentang Simbol. Denpasar: Widya Dharma.

------------------ 2008. Kebudayaan dan Modal budaya bali Dalam Teropong lokal,Nasional Global. Denpasar: Widya Dharma.

Windia, Wayan P. 2008. Konflik adat dan Sanksi Kesepekan di Desa Adat bungaya, Kabupaten Karangasem,bali; Perspektif Kajian budaya. Denpasar: (Disertasi) Universitas Udayana.

---------------- 2010. Tanya Jawab Hukum Adat bali. Denpasar: Majelis Utama Desa Pakraman Bali.

---------------- 2013. Hukum Adat bali Dalam Tanyajawab. Denpasar: Bali Shanti Udayana Universitas Press

Zainuddin Ali. 2005. Sosiologi Hukum.Jakarta: Sinar Grafika.

Published
2018-04-02
How to Cite
[1]
I. Artatik, “POLA INTERAKSI UMAT HINDU–NASRANI”, vw, vol. 1, no. 1, pp. 1-9, Apr. 2018.