WAYANG WONG DALAM UPACARA DEWA YADNYA DI MRAJAN GDE GRIYA PENIDA, DESA BATUAGUNG, KABUPATEN JEMBRANA

  • Ni Komang Ayu Putri Sastrini UNIVERSITAS HINDU INDONESIA DENPASAR
  • Ni Wayan Sri Winarti UNIVERSITAS HINDU INDONESIA DENPASAR
Keywords: Wayang Wong, Implementasi Upacara Dewa Yadnya

Abstract

Tari Wayang Wong merupakan kesenian yang disakralkan yang mana semua penarinya memakai tapel. Dalam pementasan, Tari Wayang Wong merupakan tari wali, dengan demikian bentuk penokohan dan struktur rangkaian pertunjukan menyesuaikan dengan tingkatan upacara yadnya. Dalam bentuk busana tari, Wayang Wong tetap menggunakan busana tradisional namun ada beberapa yang disesuiakan dengan busana kreasi sekarang seperti penggunaan gelung, kain prada. Sedangkan gerak tarinya memiliki ciri khusus dan  unik yang tidak dimiliki oleh Wayang Wong yang ada dibeberapa daerah di Bali. Rangkaian pementasan Tari Wayang Wong Dalam upacara Dewa Yadnya di Mrajan Gde Griya Penida desa Batuagung pada tingkat utama, biasanya Wayang Wong dipentaskan dengan rangkaian yaitu dari ngebejian, pentas satu babak sampai dengan Wayang Wong melaksanakan ngidergita. Tabuh yang digunakan adalah gamelan bebatelan Ramayana dengan dipentaskan pada tempat di utama mandala atau tempat dipekarangan yang luas. 

References

Adia Wiratmaja, G. K. 1998. Etika, Tata Susila Hindu Dharma. Denpasar

Bertens, K. 1992. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mantra, I. B. 1996. landasan Kebudayaan bali. Denpasar: Yayasan Dharma Sastra.

Nala. Ngurah dan Wiratmaja. 1989. Murdha Agama Hindu. Denpasar: Upada Sastra.

Nawawi, Hadari. H.1995. Metode Penelitian bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University press.

Parisada Hindu Dharma Pusat, 1989/1990. Himpunan Seminar Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek-Aspek Agama Hindu I-IV. Jakarta.

Sura, I Gede (ed). 2001. Pengantar Agama Hindu di bali. Denpasar: PHDI Kota Denpasar.

Subagyo, Joko. 1991. Metode Penelitian Suatu Metode Dan Praktek. Jakarta: Rieneka Cipta.

Sudarsana, I. B. Putu. 2002. Ajaran Agama Hindu Filsafat Yadnya. Denpasar: Yayasan Dharma Acarya.

, I. B. Putu. 2003. Ajaran Agama Hindu Acara Agama. Denpasar: Yayasan Dharma Acarya

, I. B. Putu. 2000. Ajaran Agama Hindu. Denpasar: Yayasan Dharma Acarya.

Sudikan, Setya Yuwana. 1989. Penuntun Karya Ilmiah, Semarang, Aneka Ilmu.

Poerwanto, Hari. 2000. Kebudayaan dan Lingkungan Dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Poerwardarminta, WJ. S. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Siwananda, Swami. 1997. Intisari Ajaran Hindu. Surabaya: Paramita.

Triguna, I. B. Gede Yudha. 2000. Teori Tentang Simbol. Denpasar: Widya Dharma.

Published
2018-04-02
How to Cite
[1]
N. K. Ayu Putri Sastrini and N. W. Sri Winarti, “WAYANG WONG DALAM UPACARA DEWA YADNYA DI MRAJAN GDE GRIYA PENIDA, DESA BATUAGUNG, KABUPATEN JEMBRANA”, vw, vol. 1, no. 1, pp. 39-52, Apr. 2018.