UPACARA NGUSABHA SATUH DI PURA DALEM BANJAR PAKEL DESA GEGELANG

(Perspektif Agama dan Kebudayaan)

  • I Putu Sarjana UNIVERSITAS HINDU INDONESIA DENPASAR
Keywords: ngusabha satuh, sradha bhakti, ista dewata

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang Ngusabha Satuh di Pura Pura Dalem Banjar Pakel Desa Gegelang Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem antara lain; daksina, peras, soda, banten pengambian, prayascita, byakawonan, penyeneng dan caru ayam berumbun. Materi utama dari upacara Ngusabha Satuh tersebut adalah satuh dan Emping. Upacara Ngusabha Satuh yang dilaksanakan di   Pura Dalem Banjar Pakel mempunyai makna religius magis, makna kesucian dan makna pendidikan (pendidikan tattwa, pendidikan etika dan pendidikan upacara). Makna religius magis upacara Ngusabha Satuh sebagai suatu sradha/keyakinan bahwa upacara ini memiliki makna dan tujuan untuk memohon kesehatan atau keselamatan agar tidak diserang wabah penyakit (Gering) diwujudkan melalui upakara (banten). Kesucian jasmani dan rohani, sekala dan niskala yang diutamakan dalam upacara ini merupakan makna kesucian yang terkandung dalam upacara Ngusabha Satuh ini. Sebagai rasa angayu bagia kehadapan Ida Sang Hyang Widhi beserta Ista Dewatanya.  Sebagai Sradha Bhakti atas anugrah yang dilimpahkan kepada manusia.

Published
2018-10-10
How to Cite
[1]
I. P. Sarjana, “UPACARA NGUSABHA SATUH DI PURA DALEM BANJAR PAKEL DESA GEGELANG: (Perspektif Agama dan Kebudayaan)”, vw, vol. 1, no. 2, pp. 94-106, Oct. 2018.