PEREMPUAN DAN TANTRAYANA

  • I Wayan Budi Utama Universitas Hindu Indonesia
  • I Gusti Agung Paramita Universitas Hindu Indonesia
  • Ni Nyoman Sri Winarti Universitas Hindu Indonesia
Keywords: Perempuan dan Tantrayana

Abstract

Tantrayana adalah salah satu mazab Hindu yang telah berkembang di India sekitar tahun 600 M, selanjutnya menyebar sampai ke Indonesia. Masyarakat awam sering memberikan stigma  ajaran ini adalah ajaran sesat karena melegalkan penggunaan daging, alkohol serta hubungan seksual dalam ritualnya, serta memposisikan perempuan sebagai subordinat laki-laki. Kajian terhadap kitab-kitab Tantra menunjukkan bahwa Tantrayana sangat menghormati perempuan dan anak-anak. Praktik ritual yang masih berlanjut hingga saat ini di Bali  memperkuat argument tersebut. Dewa dan Sakti-Nya, laki-perempuan, purusa-pradhana dilihat sebagai dualitas bukanlah oposisi biner yang bersifat hirarkhis. Konsep ini rupanya sejalan dengan konsep  pengarus-utamaan  gender dewasa ini.

References

Aveling, Harry. 2001. The Rites of the Bali Aga. Introduction.Jakarta : Metafor.
Avalon, Arthur (Sir John Woodroffe). 1960. Principles of Tantra (Tantra Tatva). Madras: Ganesh & Co. Privite LTD.
----------. 1913.Tantra of the Great Liberation (Mahanirvana Tantra). London: Luzac&Co.
Fic, Victor M. 2003. The Tantra. Delhi: Abhinav Publication.
Gunawan, Daddi H. 2014. Perubahan Sosial di Pedesaan Bali. Dualitas, Kebangkitan Adat, dan Demokrasi Lokal. Tangerang Selatan : CV. Manjin Kiri.
Kieven, Lydia. 2014. Menelusuri Figur Bertopi Dalam Relief Candi Zaman Majapahit. Pandangan Baru terhadap Fungsi Religius Candi-Candi Periode Jawa Timur Aabad ke -14 dan ke- 15. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Madhavananda, Swami. 2010. The Tantrika Mode of Worship dalam Studies on The Tantra. Kolkata: Ramakrisshna Mission Institute of Culture.
Nila,K. 1997. Mahanirwana Tantra. (terjemahan dari Tantra the Great Liberation). Denpasar: Upada Sastra.
PGAH 6 Thn. 1971. Niti Sastra Dalam Bentuk Kakawin. Singaraja: Pemda Tingkat I Bali.
Surasmi, I Gusti Ayu. Jejak Tantrayana di Bali. Denpasar: CV Bali Media Adhikarsa.
Utama, I Wayan Budi dan Jaya Kumara. 2012. Kama Sastra, Simbol dan Maknanya. Denpasar: PT. Mabhakti.
Utama, I Wayan Budi. 2014. Celak Kontong Lugeng Luwih: Jelajah Jejak Tantrayana di Bali. Orasi ilmiah disampaikan pada Upacara Dies Natalis ke-51 Universitas Hindu Indonesia Denpasar.
Warna, I Wayan.dkk.1990.Kamus Bali Indonesia.Dinas Pendidikan Dasar Propinsi Daerah Tingkat I Bali.
Published
2019-04-10
How to Cite
[1]
I. W. Budi Utama, I. G. A. Paramita, and N. N. S. Winarti, “PEREMPUAN DAN TANTRAYANA”, vw, vol. 2, no. 1, pp. 1-9, Apr. 2019.