KEHIDUPAN RELIGIUS PASIEN KANKER KOLOREKTAL DI KLINIK BEDAH DIGESTIF RUMAH SAKIT DAERAH MANGUSADA BADUNG

  • I Wayan Artana STIKES Bina Usada Bali
  • Ni Komang Diantari STIKES Bina Usada Bali
Keywords: Kanker Kolorektal, emosi, religious

Abstract

Jumlah penderita kanker di Bali pada 2013 prevalensinya 1,6 permil  meningkat menjadi 1,9 permil di  2018. Kunjungan pasien kanker kolorektal yang menjalani rawat inap dan rawat jalan tahun 2018 sebanyak 802 orang dan tahun 2019 sebanyak 719 orang. Penyakit tersebut menimbulkan masalah fisik dan psiko-sosial-religius-spiritual berupa menyalahkan diri sendiri atau menyalahkan hal-hal yang sakral. Mereka sering menganggap bahwa sakit yang dideritanya merupakan cobaan atau hukuman dari Tuhan. Penelitian ini bertujuan  untuk mengerti dan memahami kehidupan religius pasien kanker kolorectal di klinik bedah digestif RSD Mangusada Badung Studi berjenis kualitatif, metodenya fenomenologi, data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam dan observasi, proses analisis data menggunakan cara interaktif Milles & Haberman, dan alat analisis data yang digunakan adalah teori pertukaran sosial George Homans. Pada penelitian ini ditemukan kehidupan religius dari informan mengalami perubahan dari yang biasanya rajin berdoa dan bersembahyang menjadi jarang bersembahyang setelah menderita kanker kolrectal. Perubahan ini sebagai akibat dari menurunnya kemampuan fisik informan sehingga tidak bisa berdoa ke tempat ibadah, dan hanya dilakukan di tempat tidur karena adanya kantong kolostomi di dinding perut informan. Tenaga kesehatan yang merawat pasien kanker kolorektal sebaiknya lebih mengedukasi mereka akan pentingnya kehidupan religius sebagai motivasi bahwa penyakit ini bisa ditangani.

 

References

Ali. (2015). Arti Sebuah Ikhlas, Pasrah, dan Sabar yang Tak Banyak Orang Tahu. tersedia di http://amalanhikmah.com.diunduh 29 Desember 2020.
Andre Comte, S. (2017). Spiritualitas Tanpa Tuhan (pp. 1–14). Jakarta: Pustaka Alpavabet.
Artana, I. (2019). Ideologi Bhakti Yoga di Pasraman Sri Sri Radha Rasesvara Sibang Gede. Denpasar:Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia.
Connolly, P. (2016). Aneka Pendekatan Studi Agama. In Approaches to The Study of Religion (p. xvi + 388). Yogyakarta: LKiS Printing Cemerlang.
Danaei, G. et al. (2015). Causes of cancer in the world: comparative risk assessment of nine behavioural and environmental risk factors. Lancet, 366:1784-93.
de Groot, J. M. (2012). The complexity of the role of social support in relation to the psychological distress associated with cancer.
Faruqi, I. (2017). Pengantar Egoisme?: Sebuah Teori Etika. https://medium.com/@wisanggeni/pengantar-egoisme-sebuah-teori-etika-431eda978c95.
Foster/Anderson. (2013). Antropologi kesehatan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Imron R, Kusbaryanto, F. A. (2014). Aspek SpritualitasReligius dan Perawatan Berbasis SpiritualReligius pada Pasien Kanker. http://jurnal.poltekkeskhjogja.ac.id.docx
Kahirani, M. (2016). Psikologi Umum . Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Kemendiknas. (2010). Permenag
RI nomor 16 tahun 2010. Kemenag.
Kemenkes RI. (2013). Riskesdas 2013. In National Report 2013. https://doi.org/1 Desember 2013
Kemenkes RI. (2015). Situasi Penyakit Kanker. Buletin Jendela Data dan Informasi kesehatan.
Kemenkes RI. (2018). Riskesdas 2018. In Riset Kesehatan Dasar 2018.
Khairanai., M. (2016). Psikologi Umum. Yogyakarta: Bina Ilmu.
Koentjaraningrat. (2010). Pengantar ilmu antropologi,. Jakarta: Rineka cipta.
Kuntowijoyo. (2006). Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Mahmoud Shaeen Alahwal, et all. (2016). Religious Reliefs, Practices and Health in Colorectal Cancer Patients in Saudi Arabia. Psycho Oncology Journals of The Psychological, Sosial, and Behavioral Dimensions of Cancer Vol 25 No 3 March 2016.Doc.
Published
2022-09-30
How to Cite
[1]
I. W. Artana and N. K. Diantari, “KEHIDUPAN RELIGIUS PASIEN KANKER KOLOREKTAL DI KLINIK BEDAH DIGESTIF RUMAH SAKIT DAERAH MANGUSADA BADUNG”, vw, vol. 5, no. 2, pp. 29-36, Sep. 2022.