MULTIFUNGSI BALE BANJAR PADA MASA KINI
Abstract
Dinamika dan perubahan dalam budaya adalah keniscayaan karena segala sesuatunya melalui proses interaksi yang menimbulkan pengaruh dan mempengaruhi. Dalam konteks pariwisata dan globalisasi masyarakat Bali telah terbiasa menghadapi pengaruh dari luar. Keberhasilan perkembangan pariwisata secara signifikan menjadi motor penggerak dalam perubahan sosial, budaya, politik, dan ekonomi di Bali. Ketika masuknya ekonomi pasar segala sesuatu yang menguntungkan dapat dikemas, seperti halnya terjadinya pengemasan bale banjar pada kawasan pariwisata seperti di Ubud dan di Kota Denpasar. Tulisan ini bertujuan untuk menggali, mengungkap, menganalisis lebih lanjut dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian ini mengungkapkan, bahwa adanya permintaan pihak pengusaha untuk menyewa (kontrak) bale banjar sebagai arena pemasaran produk-produk tertentu untuk pemenuhan konsumsi wisatawan dan konsumsi masyarakat lokal. Tempat bale banjar memiliki daya tarik karena terletak pada tempat strategis di jalur yang ramai mudah dijangkau pembeli. Semua ini dapat dilakukan karena krama banjar (sebagai pemilik) menginginkan serta ikut terlibat langsung untuk mencapai konsensus dengan pihak pengusaha. Hasil dari penyewaan bale banjar dalam jangka waktu relatif panjang digunakan untuk membangun bale banjar baru pada tempat yang berbeda. Ada pula bangunan bale banjar dikemas dalam bentuk pertokoan pada lantai dasar (bawah) sedangkan lantai atas untuk kepentingan adat dan kepentingan yang lainnya.
References
Agung Suyasa, Tjokorda Gde. 2006. Bersama Puri Membangun Ubud Menciptakan Manusia Cerdas Berilmu Dan Bertakwa, dalam Kembang Rampai Desa Ubud. (Tjokorda Oka A.A. Sukawati. Penyusun). Denpasar: Pustaka Nayottama.
Ardika, I Wayan. 2008. Pariwisata dan Komodifikasi Kebudayaan Bali dalam Pusaka Budaya dan Nilai-Nilai Religiusitas. Denpasar : Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Udayana
Atmadja, Nengah Bawa. 2006. “Menggali Potensi Kebudayaan Etnik Kebudayaan Nasional dalam Konteks Kebudayaan Global” Makalah Seminar Memperingati Dies Natalis dan Wisuda Unhi.
Bagus, I Gusti Ngurah. 1999. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia (Koentjaraningrat ed). Jakarta : Djambatan.
Edy Sutrisno, H. 2013. Budaya Organisasi. Jakarta : Kencana.
Picar, Michel, 2006. Bali: Pariwisata Budaya dan Budaya Pariwisata. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia.
Piliang, Yasraf Amir. 2006. Dunia Yang Dilipat: Tamasya Melampui Batas-Batas Kebudayaan. Yogyakarta : Jalasutra.
Poerwanto Hari. 2006. Kebudayaan Dan Lingkungan Dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Subrata, I Wayan. 2014. Komodifikasi Tari Barong. Surabaya : Paramita.
Subrata, I Wayan. 2018. “Komodifikasi Bale Banjar Di Desa Pakraman Ubud, Gianyar”. Laporan Hasil Penelitian, Hibah Penelitian Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia di Jakarta.
Suwardjoko P Warpani dan Indira P Warpani. 2007. Pariwisata Dalam Tata Ruang Wilayah. Bandung ; ITB.
Suweca, I Wayan. 2006. “Ubud Dan Pembangunan” dalam Kembang Rampai Desa Ubud. (Tjokorda Oka A.A. Sukawati. Penyusun). Denpasar: Pustaka Nayottama.
Agung Suyasa, Tjokorda Gde 2006. Bersama Puri Membangun Ubud Menciptakan Manusia Cerdas Berilmu Dan Bertakwa, dalam Kembang Rampai Desa Ubud. (Tjokorda Oka A.A. Sukawati. Penyusun). Denpasar: Pustaka Nayottama.
Usman, Sunyoto. 2008. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Windia, Wayan P. 2006. Investor & Desa Pakraman dalam Kembang Rampai Desa Ubud. (Tjokorda Oka A.A. Sukawati. Penyusun). Denpasar: Pustaka Nayottama.