KAYUAN SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BALI AGA

  • Hironimus Sudin
  • Aliffiati * Program Studi Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana
  • I Nyoman Suarsana Program Studi Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana
Keywords: Fungsi, kayuan, Bali Aga

Abstract

Desa Pedawa merupakan salah satu desa Bali Aga yang terdapat di kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng yang memiliki seperangkat kearifan lokal mengenai kayuan atau sumber mata air yang bersifat sakral dan masih dilestarikan hingga sekarang oleh masyarakat. Kayuan merupakan sumber air atau mata air yang disakralkan berhubungan erat upacara adat dan keagamaan. Kayuan atau sumber air berfungsi sebagai sarana untuk pemuput upacara adat desa di Pedawa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikian kayuan sebagai kearifan lokal, serta untuk mengetahui fungsi dan makna kayuan di Desa Pedawa. Penelitian ini menggunakan teori dari Robert K. Merton tentang fungsi manifest dan fungsi laten dan teori interpretatif Clifford Geertz untuk mengetahui makna simbol dari kayuan. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Analisis yang digunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa kayuan sebagai kearifan lokal sangat berperan penting dalan kehidupan manusia baik kebutuhan domestik maupun upacara adat dan keagamaan. Kayuan merupakan unsur terpenting yang sangat sakral sebagai sarana pemuput upacara adat dan keagamaan masyarakat desa Pedawa. Kayuan sebagai kearifan lokal terdapat fungsi manifest dan fungsi laten. Fungsi manifest dari kayuan atau sumber air merupakan unsur yang penting dalam pelaksanaan upacara adat dan keagamaan sebagai sarana upacara, hal ini tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Pedawa. Fungsi laten dari kayuan yaitu untuk mempererat soilidaritas terlihat dari kerjasama dari masyarakat Pedawa dalam menjaga sumber air.

Author Biography

Hironimus Sudin

Program Studi Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana

References

Geertz, Clifford. 1992. Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: PT Kanisius

Geria, I Made. 2006. Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Lingkungan di Bali (Kajian dari data Arkeologi).
Karya Fakultas Imu Sosial Politik Mahendradatta. Buku Desa Tua di Bali Utara Kebanggaan Identitas Bali Aga
Koenjaraningrat. 1990. Sejarah Teori Antropologi, Jakarta: Ui Press
Mitchell, Bruce. 2000. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Ritzer, G., & Goodman, D.J. (2004). Teori Sosiologi Modern (Terjemahan, Edisi Keenam). Kencana
SKRIPSI/ARTIKEL/JURNAL
Revitalisasi dan Pelestarian Sumberdaya Air Pada Masyarakat Desa. Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (Jp2m), 1(3), 207-211Jayendra, P.S., Sudarmawan, I.W.E. And Amir, F.L. (2019)
Wijayanti, Efi (2015) Eksitensi Pemerintah Desa Dalam Penggeloloaan Sumber Air Bendorogo di Desa Bekiring Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo. Skripsi Thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Widyastuti, Luh Putu. 2006. Prosesi dan Fungsi Upacara Ngerebeg (Mekotekan) Di Desa Munggu Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung (skripsi). Denpasar: Universitas Udayana
Published
2023-10-01
How to Cite
[1]
H. Sudin, A. *, and I. N. Suarsana, “KAYUAN SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BALI AGA”, vw, vol. 6, no. 2, pp. 65-73, Oct. 2023.