SENI GEGUNTANGAN DALAM AKTIVITAS KEAGAMAAN UMAT HINDU DI JAKARTA BARAT

  • I Ketut Sukadana Program Magister Ilmu Agama dan Kebudayaan Universitas Hindu Indonesia
  • Ida Ayu Arniati Program Magister Ilmu Agama dan Kebudayaan Universitas Hindu Indonesia
  • I Nyoman Sudanta Program Magister Ilmu Agama dan Kebudayaan Universitas Hindu Indonesia
  • I Gusti Bagus Wirawan Program Magister Ilmu Agama dan Kebudayaan Universitas Hindu Indonesia
Keywords: seni geguntangan, aktivitas keagamaan

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang aktivitas seni geguntangan dalam keberagamaan umat Hindu di Jakarta Barat. Seni geguntangan mempunyai peran penting bagi upaya pelestarian nilai-nilai budaya, khususnya budaya Bali dalam keberagamaan umat Hindu di Jakarta Barat. Menganalisis peran seni geguntangan dalam menanamkan nilai seni dan agama di kalangan umat Hindu di Jakarta Barat menarik untuk dikaji. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, karena penelitian ini disajikan secara deskriptif analitis interpretatif. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Berdasarkan analisis data, didapatkan hasil penelitian yakni seni geguntangan memiliki peran penting dalam membangkitkan rasa atau emosi keagamaan umat Hindu di Jakarta Barat. Selain itu, pementasan seni geguntangan dalam aktivitas keagamaan merupakan wujud dari pelestarian seni budaya Bali di Kota Metropolitan dan menjadi media interaksi social antar umat Hindu di Jakarta Barat.

References

Agus Pandu Wibawa Putra, Kadek. 2022. "Eksistensi Gamelan Angklung Bali
Dalam Prosesi Pujawali PadaSamuan Tiga di Desa Bedulu Gianyar".

Ananda Santoso. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Alumni Surabaya


Aryasa, I Wayan Madra. 1976. Perkembangan Seni Karawitan. Denpasar: Sasana
Budaya Bali.

Atmadja, Nebgah Bawa, 2010. Ajeg Bali, Gerakan, Identitas Kultural, dan Globalisasi. Yogyakarta, LkiS.

Bandem, I Made. 1986. Penelitian Lontar Prakempa. ASTI. Denpasar.
Dandem. I Made 2013. Gambelan Bali Diatas Panggung Sejarah.Denpasar: BP Stikom Bali.

Dielantik, A.A Made. 1999. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat
Seni Pertunjukan Indonesia.

Donder, I Ketut. 2005. Esensi Bunyi Gamelan dalam Prosesi Ritual Hindu
Perspektif Filosofis-Teologis, Psikologis, Sosiologis, dan Sains. Surabaya: Paramita.

Gulo, W. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

-----------, 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Grasindo. Hadi Sutrisno.
(2002). Metodologi Riset. Yogyakarta: Andi Ofset.

Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada.

Jamalus, 1988. Panduan Pengajaran Buku Pengajaran Musik Melalui
Pengalaman Musik. Proyek Pengembangan. Lembaga Pendidikan. Jakarta.

David Kaplan dan Robert A. Manners. 1999. Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.

Bansi Pandit. 2005, Pokok-Pokok Pikiran Agama Hindu dan Filsafatnya, Surabaya: Paramita.

Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Donny Gahral Adian. 2002. Menyoal objektivisme ilmu pengetahuan dari David Hume sampai Thomas Kuhn. Bandung: Teraju Khazanah Pustaka Keilmuan.

Jean Paul Satre. 2002. Eksistensialisme dan Humanisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Faisal, S. 2001. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Handri Raharjo. 2016, Sistem Hukum Indonesia, Ketentuan-ketentuan Hukum Indonesia dan Hubungan Internasional, Jakarta, Pustaka Yustisia.

Hasan, Iqbal.2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Jelantik Oka, Nyoman. 2009. Sanatana Hindu Dharma. Denpasar: Widya Dharma.

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Published
2024-04-20
How to Cite
[1]
I. K. Sukadana, I. A. Arniati, I. N. Sudanta, and I. G. B. Wirawan, “SENI GEGUNTANGAN DALAM AKTIVITAS KEAGAMAAN UMAT HINDU DI JAKARTA BARAT”, vw, vol. 7, no. 1, pp. 165-190, Apr. 2024.