DIMENSI RASIONAL DALAM HINDU
Sketsa Tentang Hubungan Subyek-Obyek
Abstract
Cara yang digunakan dalam studi ini untuk mengungkapkan dimensi rasional dalam Hindu yaitu dengan menelusuri pola hubungan manusia dengan dunia atau dalam kajian epistemologis lebih lazim dikenal dengan hubungan subyek-obyek. Pengetahuan menjadi benar bila subyek mengaktualisasikan hasil dialognya dengan obyek pada tataran kehidupan praksis. Jadi, pengetahuan yang senantiasa bersifat subyektif-obyektif, obyektif-subyektif itu bukan dalam pengertian yang dipertentangkan, melainkan lebih menunjuk pada pengertian subyek menghidupkan obyek; dan obyek memperkaya subyek. Pada titik inilah jalan pembebasan, kelepasan menjadi terbuka.
References
Ayatrohaedi.ed.1986. Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius), Jakarta. Pustaka Jaya.
Baba, Bangali. 1982. The Yogasutra of Patanjali. New Delhi: Motilal Banarsidas.
Bagus, Lorenz. 2002. Kamus Filsafat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Darmaputra, Eka. 2004. Spiritualitas Baru dan Kepedulian terhadap Sesama, dalam Spriritualitas Baru, Agama dan Aspirasi Rakyat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Hadiwijono, Harun. 2002. Sejarah Filsafat Barat 1 dan 2. Yogyakarta: Kanisius.
Klostermeier, Klaus K. 1988. A Short Introduction to Hinduism. Oxford University Press.
Pudja, Gde. 2004. Bhagawad Gita. Surabaya: Paramita.
Pendit, Nyoman S. 1994 Bhagawad Gita. Jakarta: PT Hanuman Sakti.
Radhakrishnan, S. 2003. Agama-Agama Timur dan Pemikiran Barat. Denpasar: Program Magister Ilmu Agama dan Kebudayaan Universitas Hindu Indonesia.
___________. 2010. Kitab Bhagwadgita: Saripati Falsafah-Falsafah Bijak Mahabhrata-Ramayana. Yogyakarta:IRCiSoD.
___________, Religion and Society (terjemahan). Program Magister Ilmu agama dan Kebudayaan Universitas Hindu Indonesia.
___________, 1982. Indian Philosophy. S.Cahnd & Co., New Delhi.
Triguna, Ida Bagus Gde Yudha. 1990. “Munculnya Kelas Baru dan Dewangsanisasi Transformasi Ekonomi dan Perubahan Sosial di Baliâ€. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.