AJARAN TATWA DALAM KAKAWIN SUMANASÄ€NTAKA
Abstract
Naskah-naskah lama pada hakekatnya merupakan naskah-naskah daerah yang tersimpan di berbagai tempat di wilayah Indonesia, baik di museum, perpustakaan, maupun rumah-rumah perseorangan sebagai koleksi pribadi. Dalam karya-karya sastra tersebut disinyalir terkandung beberapa nilai yang berharga sebagai warisan Bangsa Indonesia. Naskah-naskah tersebut ditulis dalam berbagai bentuk, seperti : parwa, babad, kidung, kakawin, geguritan dan lain-lain. Salah satu di antara karya sastra periode lama yang meniru metrum-metrum India adalah Kakawin SumanasÄntaka, yang ditulis oleh Mpu Monaguna, murid Sri Warsajaya, yakni seorang guru terkenal dalam seni syair. Keunikan Kakawin SumanasÄntaka ini terletak pada segi ceritanya, nilai tatwanya serta memiliki amanat mengenai ajaran dharma dan swadharma.
References
¬Ali, Muhammad. 1982. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa.
Atmaja, Jiwa. 1990. Notasi Tentang Novel dan Semiotik Sastra. Penerbit Nusa Indah.
Atmaja, I Made Nada. 2010. Etika Hindu. Surabaya : Paramita.
Sutasomaâ€. Skripsi. Denpasar : Fakultas Ilmu Agama Universitas Hindu Indonesia.
Hutagalung, M.S. 1984. Jalan Tak Ada Ujung Mochtar Lubis. Jakarta : Gunung Agung.
Iskandar. 2009. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Gaung Persada.
Jendra, I Wayan, dkk. 2002. Seni Mabebasan Sebagai Sumber Inspirasi Seni Budaya Bali dan Pemakaian Bahasanya. Denpasar : DEVA.
Nugriyanto, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada Univercity.
Pigeaud, Theodore G.Th. 1967. Literature of Java (Volume I: “Synopsis of Javanese Literature).
Pusat Dokumentasi Kebudayaan Bali. Alih Aksara Lontar Kakawin SumanasÄntaka. Denpasar : Pemerintah Provinsi Bali Daerah Tingkat I Bali.
Poerbatjaraka. 1957. Kepustakaan Djawa. Djakarta : Djambatan.
Robson, S.O. 1978. Filogi dan Sastra-sastra Klasik Indonesia. Bogor : Penataran Sastra Tahap 1 PPPB.