AKTUALISASI PANCASILA DALAM BUDAYA MASYARAKAT BALI AGA
Studi di Desa Cempaga dan Pedawa, Buleleng, Bali
Abstract
Artikel ini membahas tentang aktualisasi Pancasila dalam budaya masyarakat Bali Aga khususnya di dua desa yakni Desa Cempaga dan Pedawa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dibagi menjadi tiga yakni observasi, wawancara mendalam dengan para tokoh adat dan agama, dan studi dokumen yang berhubungan dengan penelitian. Setelah data terkumpul akan dilakukan analisis secara deskriptif kualitatif, lalu dituliskan menjadi laporan penelitian. Berdasarkan penelitian di lapangan, didapatkan hasil yakni bahwa budaya masyarakat Bali Aga di Desa Cempaga dan Pedawa sangat relevan dengan nilai-nilai Pancasila. Aktualisasi dua sila dari Pancasila dalam masyarakat di Desa Cempaga yakni sila tentang kerakyatan dan keadilan sosial. Masyarakat Bali Aga di Desa Cempaga menerjemahkan prinsip kerakyatan dalam kehidupan keseharian. Bentuk aktualisasi nilai Pancasila dalam budaya masyarakat Desa Pedawa juga tidak jauh berbeda dengan Desa Cempaga. Khususnya yang berhubungan dengan musyawarah mufakat dan sikap gotong royong yang merupakan wujud dari Eka Sila Bung Karno. Dalam kehidupan sosio-kultural di Desa Pedawa, prinsip-prinsip pemusyawaratan dijunjung tinggi. Mereka akan bermusyawarah ketika ada kegiatan-kegiatan sosial, budaya dan keagamaan—apalagi berhubungan dengan pengambilan keputusan penting di desanya.
References
Astra, Semadi I Gde. 1997. Birokrasi Pemerintahan Bali Kuno Abad XIIXIII. Disertasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Bakker, SJ. 1984. Filsafat Kebudayaan, Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Kanisius. Budi Utama, I Wayan. 2011. Adaptasi budaya Masyarakat Bali Aga di desa Cempaga Kabupaten Buleleng dalam Merespon Regulasi Negara dalam Bidang Agama. Disertasi: Denpasar: Universitas Udayana. Dwipayana, AA GN Ari. Melewati Benteng Ajeg Bali. Pengantar untuk Buku Henk Schulte Nordholt, Bali: Benteng Terbuka 1955-2005, 2010.
--------------------, 2005. Globalism. Pergulatan politik Representasi atas Bali. Uluangkep. Notonagoro. 1980. Pancasila Secara Ilmiah Populer. Dhakarta: Patjuran Tudjuh.
Nordholt, Henk Schulte. 2010. Bali Benteng Terbuka. Denpasar: Pustaka Larasan. Paramita, I Gusti Agung. 2015. Wacana Kebudayaan dalam Dinamika Pers di Arena Politik Lokal. Tesis di Program Studi Magister Ilmu Agama dan Kebudayaan Universitas Hindu Indonesia.
Paramita, I Gusti Agung. 2016. Air, Puisi dan Industri, terbit dalam Buku Air, Tradisi dan Industri (ed) I Wayan Budi Utama. Denpasar: Pustaka Ekspresi bekerjasama dengan Pascasarjana Unhi Denpasar.
Pranarka, A.M.W. 1985. Sejarah Pemikiran Tentang Pancasila. Jakarta: Yayasan Proklramasi CSIS.
Riyanto, Armada dkk. 2015. Kearifan Lokal-Pancasila: Butir Filsafat Keindonesiaan. Yogyakarta: PT Kanisius.
Sudiarja, A. dkk. 2006. Karya Lengkap Driyarkara: Esai-esai Filsafat Pemikir yang Terlibat Penuh dalam Perjuangan Bangsanya. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Suharja, Arya. 2017. Bali Mandara: Estafeta untuk Generasi Muda. Denpasar: Bappeda Litbang Provinsi Bali
Suryawan, I Ngurah. 2010. Genealogi Kekerasan dan Pergilakan Subaltern. Jakarta: Predana. Sutrisno, Slamet. 2006. Filsafat dan Ideologi Pancasila. Yogyakarta: Penerbit Andi.
JURNAL ILMIAH http://www.dharmasmrti.com/index.php/jurnal_agama/article/view/ 96