Hubungan Pola Pemberian Asi Dan Pengetahuan Ibu Dengan Status Gizi Bayi 0-6 Bulan Tahun 2022

  • Apriyani Magdalena Sitohang Poltekkes Kaltim
  • Satriani Satriani Poltekkes Kaltim
  • Jamil Anshory Universitas Mulawarman
Keywords: Pola Pemberian ASI, Pengetahuan Ibu, Status Gizi

Abstract

Status gizi pada bayi adalah suatu keadaan tubuh yang merupakan akibat dari konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Rendahnya cakupan persentase ASI di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah kurangnya pengetahuan pada ibu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola pemberian ASIĀ  dan pengetahuan ibu dengan Status Gizi bayi 0-6 bulan diwilayah kerja Puskesmas Wonorejo. Metode yang digunakan adalah bersifat kuantitatif dengan metode cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 34 responden. Pola pemberian ASI dan Pengetahuan ibu diketahui dengan menggunakan form kuesioner. Status gizi bayi diukur dengan menggunakan baby scale dan timbangan. Analisis data diuji dengan menggunakan uji fisher. Hasil dari penelitian ini dengan menggunakan uji fisher didapatkan hasil bahwa adanya hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi bayi kategori (BB/U (p=0,009), kategori BB/PB (p=0,31), terdapat hubungan antara pola pemberian ASI dengan status gizi bayi kategori BB/U (p=0,023), kategori PB/U (p=0,023) dan tidak ditemukan hubungan antara pola pemberian ASI dengan status gizi bayi kategori BB/PB (p=0,387). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi (BB/U, BB/PB) dan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan TB/U adanya hubungan antara pola pemberian ASI dengan Status gizi kategori BB/U,PB/U. di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo dan tidak terdapat hubungan pada pola pemberian ASI dengan status gizi dengan kategori BB/PB.

Published
2022-10-11
How to Cite
Sitohang, A. M., Satriani, S., & Anshory, J. (2022). Hubungan Pola Pemberian Asi Dan Pengetahuan Ibu Dengan Status Gizi Bayi 0-6 Bulan Tahun 2022. Widya Kesehatan, 4(2), 33-41. https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v4i2.3402