Penggunaan tanah merah di panglukatan beji selati

The use of red soil in the production of Panglukatan Beji Selati

  • Putut Dewantha Jenar Departemen Kesehatan Ayurweda, Fakultas Kesehatan, Universitas Hindu Indonesia
  • Sang Ayu Made Yuliari Departemen Kesehatan Ayurweda, Fakultas Kesehatan, Universitas Hindu Indonesia
  • Ida Bagus Suatama Departemen Kesehatan Ayurweda, Fakultas Kesehatan, Universitas Hindu Indonesia
Keywords: Panglukatan Beji Selati, Penggunaan, Penyakit Kulit, Tanah Merah, Pengobatan Tradisional

Abstract

Penyakit kulit umumnya disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau berasal dari dalam tubuh. Manifestasi penyakit kulit seperti gatal-gatal, ruam, bintik, serta nyeri pada kulit. Penyakit kulit dapat ditangani dengan pengobatan tradisional, yakni menggunakan unsur  prthivi (unsur dari  Panca Maha Bhuta). Dalam sistem pengobatan Ayurweda penggunaan unsur prthivi disebut dengan Mitti Chikitsa dan pada beberapa negara dikenal dengan Mud Therapy. Penelitian dilakukan di Panglukatan Beji Selati, Desa Bunutin, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Dimana pada Panglukatan Beji Selati ini terdapat prosesi menggunakan tanah merah dalam rangkaian ritual melukatnya. Masyarakat mempercayai dan meyakini bahwa tanah merah dapat mengurahi keluhan penyakit kulit maupun penyakit lainnya (sekala dan niskala). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan unsur prthivi dalam pengobatan, khususnya tanah merah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif,  menggunakan teori  etnomedisin dan  teori  fungsionalisme struktural.  Dalam  penelitian  ini,  data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Metode pengambilan data dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah merah di Panglukatan Beji Selati dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit kulit karena adanya kepercayaan masyarakat serta kandungan mineral seperti seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe), dan magnesium (Mg). Tata cara penggunaan tanah merah di Panglukatan Beji Selati terdapat pada rangkaian ritual melukat yang tidak dapat dipisahkan untuk mendapatkan suatu manfaat. Serta implikasi dari penggunaan tanah merah adalah dapat mengobati sakit gigi, meredakan nyeri otot, menjaga kesehatan kulit, mengatasi rematik dan nyeri pada daerah perut, dan menyegarkan tubuh, serta menunda tanda penuaan.

Author Biographies

Putut Dewantha Jenar, Departemen Kesehatan Ayurweda, Fakultas Kesehatan, Universitas Hindu Indonesia
Departemen Kesehatan Ayurweda, Fakultas Kesehatan, Universitas Hindu Indonesia
Sang Ayu Made Yuliari, Departemen Kesehatan Ayurweda, Fakultas Kesehatan, Universitas Hindu Indonesia
Departemen Kesehatan Ayurweda, Fakultas Kesehatan, Universitas Hindu Indonesia
Ida Bagus Suatama, Departemen Kesehatan Ayurweda, Fakultas Kesehatan, Universitas Hindu Indonesia
Departemen Kesehatan Ayurweda, Fakultas Kesehatan, Universitas Hindu Indonesia
Published
2023-10-26
How to Cite
Jenar, P. D., Yuliari, S. A. M., & Suatama, I. B. (2023). Penggunaan tanah merah di panglukatan beji selati: The use of red soil in the production of Panglukatan Beji Selati. Widya Kesehatan, 5(2), 10-19. https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v5i2.4825
Section
Original Article