BUNGKAK NYUH GADING SEBAGAI TAMBA PERSPEKTIF USADA
Abstract
Kelapa gading (Cocos nucifera Linn “Gading”) dalam Ayurveda disebut dengan Nariketa Udakha termasuk golongan tanaman Vanaspatya (berbunga dan berbuah). Buah kelapa/Nariketa termasuk kedalam Osadhi (tanaman obat). Tradisi kearifan lokal di Bali telah memiliki sistem pengobatan berupa usada dan tertulis pada naskah berupa Lontar Usada. Bungkak nyuh gading tidak hanya digunakan sebagai sarana yadnya saja, melainkan digunakan sebagai sarana obat tamba secara turun temurun untuk mengatasi penyakit niskala (adhidaiwika dukha). Penelitian ini dilakukan di kediaman pengobat tradisional Bali (balian) yang terletak di Kabupaten Gianyar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui digunakannya bungkak nyuh gading sebagai obat, khusunya untuk obat tamba niskala. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan meggunakan teori fenomenologi dan fungsional struktural. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa bungkak nyuh gading dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit niskala (adhidaiwika dukha), pembersihan (sauca) dan pralina penyakit, karena adanya kepercayaan masyarakat serta sifat dari bungkak nyuh gading yaitu bersifat sita guna (dingin), tis (sejuk). Tata cara penggunaan bungkak nyuh gading oleh pengobat tradidional Bali sebagai tamba dengan ritual (1) matur piuning, (2) wawancara riwayat sakit dan diagnosa, (4) proses pengobatan, (5) sembahyang menghaturkan terimakasih. Serta implikasi pemanfaatan dari digunakannya bungkak nyuh gading sebagai obat adalah dapat menenangkan pikiran, melancarkan sistem pencernaan, dan mengontrol tensi dan tubuh menjadi sehat dan bugar.