YOGA LANSIA PERSPEKTIF AYURWEDA DI TAMAN JEPUN DENPASAR

  • Anak Agung Eza Laksmi Dewi Universitas Hindu Indonesia
  • Sang Ayu Made Yuliari Universitas Hindu Indonesia
  • Ida Bagus Wiryanatha Universitas Hindu Indonesia
Keywords: Yoga, Lansia, Perspektif Ayurweda

Abstract

Populasi penduduk berusia lanjut (lansia) yang meningkat seiring dengan bertambahnya usia dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia, pada sisi lain dalam Ayurweda disebutkan bahwa membuat semua orang sehat dan berumur panjang. Dalam meningkatkan keseimbangan, kekuatan otot, dan kebugaran tubuh lansia memilih mengikuti latihan yoga, Taman Jepun Denpasar merupakan salah satu tempat strategis yang digunakan untuk berlatih yoga oleh para lansia. Pada penelitian ini dirumuskan masalah mengapa lansia beryoga, jenis dan tata cara latihan yoga apa saja yang dilakukan oleh lansia serta manfaat yang dirasakan lansia selama mengikuti latihan yoga. Jenis penelitian adalah kualitatif yang didapatkan melalui teknik pengumpulan data dengan metode purposive sampling, data diperoleh dengan cara melakukan wawancara kepada 15 (lima belas) orang responden lansia. Pembahasan dilakukan dengan pendekatan ayurweda menggunakan teori yoga dan teori kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Yoga Lansia Perspektif Ayurweda Di Taman Jepun Denpasar sangat diperlukan oleh para lansia untuk mengatasi keluhan yang dialami, menjaga keseimbangan tubuh, berolahraga sesuai dengan usia, merasakan ada rasa kekeluargaan di dalam komunitas Bali Happy. Adapun 3 (tiga) jenis latihan yoga yaitu Yoga Tertawa, Yoga Suryanamaskara, dan Yoga Jagadhita. Latihan yoga dirasakan bermanfaat untuk meningkatkan keseimbangan tubuh dengan tetap menjaga pola makanan, minuman (ahara), merasakan ketenangan, tubuh lebih sehat, rutin berolahraga (vihara), memperbaiki kualitas tidur menjadi lebih baik (nidra).

Published
2020-10-10
How to Cite
Laksmi Dewi, A. A. E., Yuliari, S. A. M., & Wiryanatha, I. B. (2020). YOGA LANSIA PERSPEKTIF AYURWEDA DI TAMAN JEPUN DENPASAR. Widya Kesehatan, 2(2), 7-12. https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v2i2.959