Efektivitas Mitigasi Bencana Kebakaran pada Kawasan Kumuh di Kota Denpasar
Abstract
Kota Denpasar sebagai pusat Ibukota Provinsi Bali menjadi salah satu kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Kepadatan penduduk yang tinggi menyebabkan keterbatasan lahan untuk daerah terbangun. Kondisi ini menyebabkan lingkungan tempat tinggal menjadi padat dan kualitasnya menurun, bahkan ada yang sampai disebut kumuh. Permukiman kumuh seringkali terdiri dari bangunan-bangunan yang tidak kokoh secara permanen, karena itulah permukiman seperti ini rentan terkena bencana perkotaan karena biasanya tidak memenuhi standar keamanan. Salah satu contohnya adalah risiko kebakaran yang tinggi yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti pembakaran sampah, puntung rokok, kelistrikan yang kurang baik, atau kondisi lingkungan permukiman yang buruk, sehingga perlu untuk memetakan kawasan kumuh yang memiliki tingkat bahaya tinggi bencana kebakaran di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan analisis buffering, network analysis, analisis keruangan, serta analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan upaya mitigasi bencana kebakaran di Kota Denpasar masih kurang efektif. Kondisi ini terutama disebabkan oleh kurangnya pelayanan pos pemadam kebakaran dan distribusi sumber air yang merata. Pelayanan pemadam kebakaran juga masih belum optimal di kawasan kumuh, dengan 4 lokasi menerima pelayanan yang kurang efektif.
Copyright (c) 2024 Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.